Begini Cara Puasa Tanpa Sembelit

Oleh: Ratri Ciptaningtyas *)



Sembelit atau susah buang air besar biasanya dialami oleh sebagian orang saat berpuasa di bulan Ramadhan. Tidak banyak orang yang merasa sembelit sebagai masalah, karena setelah beberapa hari kemudian biasanya akan kembali kepada kondisi semula. 

Namun kadang sembelit mengganggu kondisi pencernaan yang membuat aktivitas sehari-hari menjadi tidak nyaman. Apalagi saat berpuasa, dimana sebagian besar aktivitas ibadah dilakukan dengan duduk seperti ketika tilawah. Lalu bagaimana caranya supaya kita tidak sembelit ketika berpuasa? Ada baiknya kita kenali terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan sembelit.

Sembelit yaitu ketika pergerakan usus besar melambat dan mengakibatkan makanan dan minuman hasil metabolisme ‘macet’, yang membuatnya tidak terdorong ke rektum. Ada dua kondisi utama penyebab lambatnya usus besar menggerakkan hasil metabolisme, yaitu kurang serat dan kurang cairan. Selain dua faktor utama ini, faktor lain seperti probiotik dan aktivitas fisik ternyata juga membantu metabolisme berlangsung lebih lancar. 

Serat dari makanan terutama berasal dari serat yang tidak larut air, berfungsi untuk membantu hasil metabolisme menjadi lebih berisi. Sumber serat yang tidak larut air banyak terdapat pada sayuran berdaun hijau seperti bayam, kangkung, selada; sayuran umbi seperti wortel, lobak; sayuran polong-polongan seperti kacang panjang, kapri; kacang-kacangan seperti kacang tanah, almond, walnut; buah-buahan seperti  kurma, tin, apel, pir; serta serealia biji utuh dan umbi-umbian. Sedangkan cairan terutama air putih, dapat membantu pelekatan molekul dengan hasil metabolisme sehingga menjadi lunak. 

Probiotik dapat membantu jumlah bakteri baik pada usus memecah prebiotik menjadi asam lemak bebas. Sumber makanan probiotik adalah makanan yang difermentasi seperti tauco, yogur, kimchi, dan kefir. Sedangkan sumber makanan prebiotik adalah semua makanan yang berasal dari tanaman.

Aktivitas fisik dapat membantu peredaran darah menjadi lancar, sehingga gerakan peristaltik usus juga menjadi lebih baik. Aktivitas fisik yang dimaksud adalah gerakan sistematis dan teratur dengan jangka waktu minimal 30 menit sehari, terdiri dari kardio dan angkat beban minimal 3 kali dalam seminggu. 

Mari rencanakan menu sahur dan buka puasa dengan konsumsi serat, air putih, probiotik yang cukup, serta aktivitas fisik menjelang buka puasa. Insya Allah problem sembelit dapat teratasi.[] 



Profil Penulis:

Sis Ratri Ciptaningtyas yang biasa dipanggil Ratri ini adalah seorang dosen Peminatan Gizi di UIN Syarif Hidayatullah. Lahir di Purwokerto, namun besar dan hingga kini menjadi penduduk Depok. Cinta makanan memotivasi sis Ratri berkuliah di jurusan gizi, lalu konsisten menekuninya hingga menjadi doctor dari Universitas Indonesia di Jakarta. Bertugas sebagai abdi negara di UIN Jakarta, sis Ratri saat ini menemanu suami tercinta menempuh studi di Sydney.