Menjaga Kelembaban Kulit Wajah dengan Skin Care yang “All Out” di Saat Berpuasa

Oleh: Meilina Widyawati




Sudah bukan rahasia bahwa hidrasi dan istirahat yang cukup, gizi yang seimbang dan olah raga yang teratur sangat berpengaruh pada kesehatan tubuh, termasuk kesehatan kulit. Kulit wajah yang sehat memberi tampilan yang cerah dan berseri, alias glowing. Selain faktor-faktor tersebut, yang juga penting untuk dilakukan adalah menjaga kelembaban kulit wajah secara topikal (pengolesan area setempat) dengan produk skin care yang tepat. Kulit yang terjaga lembab menjadikan wajah tampak lebih muda dan segar, dibandingkan wajah yang kusam dan kuyu karena hilangnya kelembaban. Terlebih saat ini Australia (dan negara-negara di belahan lain dunia) sedang memasuki musim gugur. Sebagian muslimin di negeri ini menjalani ibadah puasa Ramadhan dengan cuaca yang lebih dingin dari sebelumnya. Bagaimana menjaga kelembaban kulit wajah ketika berpuasa di saat cuaca dingin dengan skin care yang tepat, akan kita bahas berikut ini.



TEWL

Sebelum membahas tentang skin care, terlebih dulu perlu kita ketahui tentang istilah ini:  Transepidermal Water Loss (TEWL); adalah fenomena hilangnya molekul air dari tubuh melewati lapisan epidermis kulit menuju lingkungan sekitar (external environment) melalui proses penguapan. TEWL terjadi akibat gradien dari tekanan uap air di lapisan epidermis dan di lingkungan sekitar; dan sangat dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban udara. 

Saat kelembaban udara berkisar moderat, penguapan molekul air dari lapisan epidermis biasanya berlangsung lambat, dan metabolisme tubuh mampu segera mengatasi kehilangan tersebut. Namun di saat cuaca dingin seperti saat ini, suhu udara yang rendah mengakibatkan kelembaban udara rendah; sehingga meningkatkan laju TEWL dan menyebabkan lapisan epidermis kulit kehilangan kelembaban. Semakin rendah suhu dan kelembaban udara, kulit semakin berpotensi menjadi kering. Ini sebabnya kulit kita cenderung menjadi lebih kering di saat winter. 

Apabila laju TEWL cukup tinggi sehingga kehilangan molekul air ini tidak bisa dikompensasi segera oleh tubuh (misalnya saat berpuasa atau karena sebab lain), kulit akan mengalami dehidrasi dan menjadi kering. Jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut tanpa pencegahan, problem kulit kering tersebut akan menyebabkan efek lebih lanjut berupa iritasi, kasar, gatal, bersisik ataupun pecah-pecah. Dari sisi estetik, kulit yang kering menyebabkan wajah tampak lebih tua, dikarenakan kerut-kerut yang tampak lebih jelas.



SKIN CARE YANG TEPAT

Telah disebutkan di atas bahwa skin care yang tepat bisa membantu mengatasi problem kulit kering. Seperti kita tahu banyak sekali jenis skin care yang beredar di pasaran saat ini. Di antara produk-produk skin care tersebut, beberapa memiliki kandungan air yang cukup tinggi (70-80%) yaitu serum, essence, toner, micellar water, moisturiser, night cream, body lotion, hydrating mask, dan sebagainya. Yang manakah? Dalam kaitannya dengan TEWL, perlu digarisbawahi bahwa tingginya kandungan air suatu produk skin care bukanlah kriteria tunggal dalam berfungsi memberi kelembaban dan mengatasi kulit kering. 

Seperti halnya kita memaksimalkan ibadah di bulan Ramadhan, skin care yang kita gunakan mesti maksimal pula dalam memberi kelembaban. Maksimal di sini ditinjau dari aspek cara kerjanya yang multi fungsi; yaitu tidak hanya memberi kelembaban dari kandungan air di dalamnya, namun juga melapisi permukaan kulit untuk memperlambat laju TEWL sehingga mencegah hilangnya kelembaban, dan sekaligus mampu menarik molekul uap air dari lingkungan sekitar ke permukaan kulit. Singkatnya: yang bekerja secara all out melembabkan kulit. Skin care yang dimaksudkan di sini adalah keluarga besar moisturiser; termasuk di dalamnya adalah day cream, night cream, body lotion dan eye cream. Mengapa moisturiser? Kita akan bahas berikut ini.

Di luar kadar air, mayoritas ingredients moisturiser bisa dikategorikan menjadi 3 jenis, yaitu:

  1. Humectant

Ingredients ini bekerja di lapisan epidermis dan berfungsi untuk menarik molekul air. Termasuk dalam jenis humectant adalah glycerin, hyaluronic acid, sodium PCA, senyawa sugar alcohol (contoh: sorbitol), senyawa-senyawa glycol (contoh: ethylene glycol, propylene glycol), dan sebagainya. 

Di saat kelembaban udara tinggi, humectant menarik molekul air dari lingkungan sekitar ke permukaan kulit sehingga tampak lembab. Namun di saat kelembaban udara rendah (termasuk di saat cuaca dingin), humectant justru menarik molekul air dari lapisan dalam kulit ke permukaan luar. Molekul air yang berada di permukaan ini rentan menguap dengan cepat. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan ingredients kedua yang bersifat occlusive.



  1. Occlusive

Ingredients ini bekerja di lapisan epidermis dan berfungsi sebagai sealant/barrier untuk memperlambat laju TEWL, sehingga mengurangi/mencegah penguapan molekul air dari permukaan kulit. Termasuk dalam jenis occlusive adalah lemak tumbuhan (contoh: cocoa butter, shea butter), wax dari binatang (contoh: beeswax, lanolin), wax dari nabati (contoh: carnauba wax), wax dari minyak bumi (contoh: paraffin wax), dan sebagainya.



  1. Emollient

Ingredients ini bekerja di stratum corneum (lapisan terluar dari epidermis) dan berfungsi sebagai pelumas untuk menjaga kelembutan dan kehalusan kulit. Termasuk dalam jenis emollient adalah minyak nabati (contoh: minyak jojoba), turunan dari minyak nabati (contoh: squalene), turunan minyak bumi (contoh: mineral oil), senyawa fatty acid ester (contoh: oleic acid), silicone (contoh: dimethicone), dan sebagainya.

Secara umum, moisturiser dikategorikan bagus jika memiliki ketiga fungsi ingredients ini dalam 1 produk; meski secara khusus, pemilihan jenis ingredients yang dipakai sebagai humectant, occlusive dan emollient serta ada/tidaknya active ingredients yang disertakan sangat menentukan kualitas produk. Namun satu hal penting yang perlu diingat dalam merawat kulit adalah: seberapapun bagus kualitas moisturiser, jika kita tidak menggunakannya secara teratur, maka fungsi dan hasilnya akan meaningless.

Nah, mari cermati apakah moisturiser yang kita gunakan sehari-hari sudah berfungsi secara all out? Silakan masing-masing mengeceknya. 

Happy self-caring your skin! 




 

Tentang Penulis

Sis Meilina Widyawati, biasa dipanggil Mei, adalah ibu dari seorang anak bujang dan punya hobi membaca, menulis, traveling dan camping. Owner dan founder dari ELENVI Skin Care (www.elenviskincare.com) ini memiliki background pendidikan di bidang Chemical Engineering, Personal Care Formulation, dan Organic Skin Care Formulation. Selain sebagai entrepreneur, sis Mei juga bekerja di bidang education services sebagai education counsellor; dan bisa dikontak via email: m.widyawati72@gmail.com